Sabtu, 16 Maret 2013

Mr "X"

Bruakkk. “au punya mata gak sih?” tanpa respon yang terduga mulutku mengatakan hal aneh tersebut. “sori-sori, gw ga sengaja” bulu kedukku merinding saat aku mendengan untaian kata lembut, yang kurasa itu suara sudah taka sing lagi bagiku. Secepat mungkin aku menengok keatas dan melihatnya penuh semangat. Siapa yang menduga, ternyata dia adalah seseorang yang pernah aku jumpai, beberapa bulan lalu di Halte bis sebelah tempatku menimbah ilmu. Aku terdiam terpaku menatapnya. Serasa tak ingin berkedip sedetikpun dan menghilangkan kesempatan manis ini. “hey cantik kok bengong, aku minta ma’af” dia mengulang katanya. “ah.. iya ga papa” sahutku. Aku membereskan buku dan lembaran kertas tugasku. Dan langsung meninggalkannya. Bodohnya aku, lagi-lagi aku tak menanyakan siapa namanya.

***


TEET.. beel masuk berbunyi, tanda materi pelajaran siap pindah di otakku. “dell kenapa km kok senyum-senyum sendiri” kata teman sebangkku yang melihatku aneh tak seperti biasanya. Aku tak menghiraukan perkataan Moniq teman baikku itu, aku tetap memikirkan cowok ganteng, baik cool itu. “Della km ga lagi sakit jiwa kan ? ayo lah del sadar.” Sahut moniq selanjutnya. “eh iyah ga papa kok. Aku lagi heppy aja” balasku. “Syukur dah”. Sahutnya kembali.

***

Sepulang sekolah aku masih penasaran dengan cowok misterius itu,aku melihat ke kanan ke kiri tetapi tak menjumpainya. Dan akhirnya aku bertemu dengan moniq, aku memutuskan untuk pergi jalan ke mall di dekat sekolahku. “moniq kamu ada acara gak, aku pengen jalan nih. Temenin aku yah.plisss!” “sorry dell aku ada janji sama pacar baruku, jadi lain kali aja yah” sahutnya sambil buru-buru pergi meninggalkanku. Sebenernya sih sedikit kecewa dengan sikapnya. Yang tak ku duga dia bisa memilih seseorang yang baru dihidupnya, dan meninggalkan sahabat yang telah lama iya kenal. Tapi aku fikir-fikir lagi, “kenapa aku kok labil yah. Ya sudahlah, namanya juga dua insan yang lagi sedang dimadu asmara” munamku dalam hati.

***

Sesampainya di rumah aku masih terpaku memikirkan cowok misterius itu, sampai-sampai aku lupa makan, belajar dan segalanya. Mentari telah terbenam dan berganti sang rembulan yang indah. TOK TOK TOK. Ketukan yang terdengar dari balik kamarku. “siapa?” kataku dengan nada yang cukup tinggi. “aku dell moniq” jawab cewek yang berumur sebaya dengan ku dari balik pintu kamar. “oh km toh moniq. Masuk gak dikunci” jawabku. KLEK suara pintu ku terbukak akibat dorongan dari gadis yang dibilang cukup cantik itu. Dia langsung duduk disampingku dan menceritakan tentang acara jalan bareng sama pujaan hatinya. BLAA…BLAA...BLAA… dia bercerita pnjang pendek apa saja yang ia lakukan bersama pujaan hatinya itu. Sebenarnya sih aku rada sedikit jelous, tapi aku bersikap professional dalam menjalin persahabatan. Aku juga sedikit penasaran dengan siapa pacar barunya itu. Sebenerya aku taku untuk bertanya, tp jika di pendam sendiri, lama kelamaan takut jadi bisul hehehe. Akhirnya aku memutuskan untuk bertanya kepadanya “mon boleh Tanya gak?” “boleh tanya apa?” “sapa sih pacar barumu itu?” jawabku dengan penuh penasaran. “ihh Della kepo deh” jawabnya penuh dengan kegirangan, yang telah sukses membuatku bertanya-tanya tentang siapa cowok “X” tersebut. “ahh miniq ayo lah. Kamu ga mau kan aku mati penasaran Cuma gara-gara mikirin siapa pacar barumu itu” jawabku penuh dengan kemanjaan. “iya, iyah. Namanya Randy” “randy siapa.? Satu sekolah dengan kita?” sahutku “bukan dell. Dia anak sekolah sebelah” “yang mana sih aku kok penasaran” jawabku yang masih penasaran deng siapa RANDY itu. “ud del, insya alloh kapan-kapan aku kenalin sama kamu.” “ukeh sip dah. Jawabku penuh dengan kegirangan.

***

Detik berlalu menjadi menit, menit berubah menjadi jam. Jam berkamuflase menjadi hari. Kehidupan baruku mulai bermain. Saatnya aku menulis tinta hitam di putihnya kertas kehidupanku. Aku mengawali hari indah itu dengan berangkat sekolah. Aku berharap aku bertemu dengan cowok misterius itu lagi.

***

Sesampainya di sekolah aku menengok kekanan dan kekiri. Tetapi tak menemukan mr.X itu. Akhirnya jalanku kupercepat agar lekas sampai di kelas dan dapat menghemat waktu. “pagi Moniq!” sapaan indah dariku. “heleh. Tumben banget kau seperti ini. Ya lah. Pagi juga della!” jawabnya “ eh dell aku nanti waktu pulang di jemput Rendy loh, km mau ikut?” kata moniq meneruskan pembicaraanya. “serius. Mau dong. Aku pengen banget ketemu denag cowok yang uda berhasil merebut hati cewek sok minutini.” Jawabku spontan. “apaan sih della.” Sahut moniq.”hehe becanda moniqku saying”sahutku.

***

TEET… bel sekolah berbunyi, saatnya aku bertemu dengan cowok yang berhasil membuatku cemburu dengan sahabat sejatiku itu. “dell cepet dong, kasihan rendy nunggu lama” kata moniq tak sabar untuk bertemu dengan sang pujaan hari. “nah in cowok ku dell,” duarrrrr. Bagai di sengat halilintar rasanya tubuh in. aku tak menyangka moniq sekejam itu. Aku juga tak menyangka akan terjadi seperti ini. Hidupku bagai di atas samudera. Yang tak tau harus melakukan apa. Aku terpakumenatap mereka. Kuasa melihat mereka bergandengan tangan. Air mataku hamper jatuh. Secepat mungkin aku pergi jauh meninggalkan dua insan yang sedang dilanda cinta itu. “loh dell kok pergi.” Aku hanya menengok sebenter dan tersenyum miris menatap semua itu.

***

Sesampainya di rumah aku mengurung diri. Dan tidak ada seorangkun yang boleh mengganguku. Berjamjam aku menangisi cowok itu. Ternyatasang pujaan hatiku telah berada di hati sahabat ku sendiri. Dia telah menemukan pasangan hidupnya. Kali ini aku tak cemburu dengan moniq, melainkan cemburu dengan RENDY.

***

Keesokan harinya aku bagai seorang yah telah ditinggal pergi kekasih hidup. Yang tak memiliki semangat untuk hidup lagi. Di kelas aku bertemu moniq. Tapi aku tak kuasa melihatnya. Aku mencoba menghindar darinya. Berhari-hari bahakn berbulan-bulan lamanya aku menghindar dari Moniq. Aku tak mau tersakiti untuk kedua kalinya. Aku tak tau apa yang kulakuakn ini benar ataukah salah. Yang pasti aku hanya berusaha agar hidupku damai. Meski tanpa sahabat seperti dia. Ya tuhan berilah yang terbaikuntuk kita AMIN!!

by: Levina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar