Sabtu, 12 Januari 2013

Kisahku Dan Penyakitku


     Hai namaku Mitha, aku lahir di bandung pada 2 mei 1996. Aku termasuk orang yang beruntung. Keluargaku berada digolongan menengah ke atas. Sumuanya bisa dengan mudah untukku miliki. Hanya satu yang sangat sulit untuk ku miliki, yakni kasih sayang. Semenjak ibuku meninggal 2 tahun yang lalu, ayahku selalu sibuk sendiri dengan pekerjaanya. Dia hanya pulang satu bulan sekali. Aku berada dirumah hanya ditemani pembantuku yang setia melayani keluargaku sejak aku berusia 2 tahun.

     Saat ini Aku adalah anak tunggal. Sebenarnya aku mempunyai seorang kakak laki-laki, tetapi dia meninggal waktu aku berusia 10 tahun. Dia terkena kanker hati. Sehingga saat ini aku hanya memiliki seorang ayah yang selalu sibuk dengan pekerjaanya. Dia lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan anaknya sendiri.

     Tetapi aku lebih sedikit bersyukur karena aku diberi 4 orang sahabat yang selalu setia dengan ku sejak aku berada di bangku SMP. Meskipun sekarang sekolah kita tidak bersatu lagi, tetapi, persahabatan kita tak mungkin pernah bisa jauh.

     Saat ini aku masih berstatus lajang. Sebenarnya banyak lelaki yang ingin memilikiku. Namun aku menolaknya. Bukannya aku tak suka laki-laki. Namun, aku tak mau menyakiti mereka. Karena aku sadar dengan penyakit yang menempel di tubuhku, aku tak kan bisa hidup lebih lama lagi. Aku mengidap penyakit kanker darah stadium akhir. Dengan semangat ayah, bik inem yang telah merawatku dan sahabat-sahabatku aku bisa bertahan hidup lebih lama dari dugaan dokter.

     Malam ini adalah malam pergantian tahun 2012 ke 2013. Sayangnya aku tak bisa merayakan dengan ayahku. Tapi untungnya aku bisa merayakan dengan sahabat-sahabatku. Namanya Gladis, aksha, diza, dan reyna. Itulah sahabat yang selalu setia dangan aku.

     “woy, thanks yah udah mau datang di pesta tahun baruku ini
     “iya mit. Sama-sama” kata diza.

     Tak lama aku bercanda dan bersenda gurau dengan mereka tiba-tiba kepalaku pusing dan semuanya menjadi buram. Keluar cairan hangat dari lubang hudungku dan labbbb aku tak sadarkan diri.

     Saat itu aku melihat dua lubang berwarna putih. Di sana suasananya sangat sepi, tak seorangpun yang ada di sana. Tetapi ada dua suara yang sangat kukenali. Dua suara itu memanggilku dan mengarah kanku ke dua lubang itu. Aku bingung lubang mana yang akan ku pilih. Dari lubang yang sebelah kiri aku melihat ada sesosok ibuku yang sangat ku rindu memanngilku. Dan lubang di sebelah kana ada sahabat sahabatku yang memanggiku dan menangisiku. Aku sangat bingung di buatnya.

     Dengan rasa yang merindu aku berjalan menghampiri lubang yang berada di sebelah kiri tetapi ibuku berkata “mita ibu tahu kamu sangat rindu denagn ibu, tetapi sahabatmu menyayangimu. Sebaiknya kamu berpamitan dengan sahabatmu dan juga ayahmu. Setelah itu ibu akan menunggumu di sini dan membawamu pergi jauh dengan ibu”.Setelah ibu berkata seperti itu aku lari dan menghampiri lubang di sebelah kanan, dan menghampiri sahabat-sahabatku.

    Aku mulai tersadar dari tidur lamaku. Ternyata saat itu aku koma selama 3 hari. Aku meliaht ayahku yang berada di sampigku, sahabat-sahabatku, dan juga bik inem. Perlahan aku bilang ke mereka “ayah, bik inem, dan teman-temanku semua. Aku berterima kasih kepada kalian. Kalian telah menjagaku selama ini. Aku sudah lelah denagn semua ini

     “suuuttt. Sudahlah sayang jika memang kamu sudah tak kuat untuk bertarung dengan semua penyakit kamu, ayah rela, ayah rela jika memang kamu akan pergi bersama ibu dan kakak kamu asalkan kamu bahagia kita semua rela

     “ayah ma’afkan akkkkkkku, seeellamaaatt tiinggal seeemmuaaanyyyaaahhhhh

     tit..titt..tittttttttt…….. suara mesin pendeteksi jantungku berbunyi. Aku melihat ibu dan kakakku menjemputku di pintu ruanganku dan aku pergi, pergi melayang tanpa rasa sakit yang selamaini aku derita…

TAMAT


Tidak ada komentar:

Posting Komentar