Minggu, 23 Juni 2013

Cinta dalam Pandangan Islam


Sebelumnya saya mohon maaf jika materi yang akan disampaikan kali ini ada yang sudah pernah membaca/mendapatkannya. Namun saya berharap semoga kita semua tetap bisa mengambil hikmah dari materi kali ini. Terutama untuk diri saya pribadi.

Untuk tema materi kali ini saya ingin menyampaikan tentang “Cinta Dalam Pandangan Islam”, diambil dari buku karangan Abdullah Nasih Ulwan

Arti Cinta

Cinta adalah persaan jiwa, getaran hati, pancaran naluri. Dan terpautnya hati orang yang mencintai pada pihak yang dicintainya, dengan semangat yang menggelora dan wajah yang selalu menampilkan keceriaan.

Cinta dalam pengertian seperti ini merupakan persaaan mendasar dalam diri manusia, yang tidak bisa terlepas dan merupakan sesuatu yang essensial. Dalam banyak hal, cinta muncul untuk mengontrol keinginan ke arah yang lebih baik dan positif. Hal ini dapat terjadi jika orang yang mencintai menjadikan cintanya sebagai sarana untuk meraih hasil yang baik dan mulia guna meraih kehidupan sebagaimana kehidupan orang-orang pilihan dan suci serta orang-orang yang bertaqwa dan selalu berbuat baik.

Apakah Islam mengakui cinta?

Karena Islam adalah agama yang fitrah, maka Islam mengakui tentang hal ini. Hal yang sangat mendasar dalam diri manusia. Namun Islam membagi beberapa tingkatan tentang cinta. Dan tingkatan-tingkatan cinta ini akan selalu ada dalam kehidupan ini sampai saatnya bumi dan seisinya dihancurkan oleh Allah.

Adapun dasar tentang tingkatan cinta dalam Islam, adalah firman Allah pada QS. 9 (At Taubah): 24).

Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, pasangan-pasangan, dan kaum keluarga kalian, harta kekayaan yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai, lebih kalian cintai daripada Allah, Rasul-Nya dan (daripada) jihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan siksa-Nya. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik

Tingkatan Cinta
  • Cinta tingkat tertitinggi adalah cinta kepada Allah, rasul-Nya dan jihad dijalan-Nya.
  • Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, keluarga, pasangan dan saudara.
  • Cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan harta, keluarga, daripada cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan jihad dijalan-Nya.
Hikmah dari Cinta
  1. Cinta adalah proses ujian yang keras dan pahit dalam kehidupan manusia. Apakah cinta itu dalam perjalanannya akan menghantarkannya kepada jalan yang mulia atau menghempaskannya kepada jalan yang hina.
  2. Jika tidak ada cinta maka di dunia ini tidak akan ada inovasi, pembangunan dan peradaban.
  3. Keberadaan cinta merupakan faktor dominan dalam melestarikan eksistensi manusia dan interaksinya dengan sesama manusia.
  4. Ketika cinta diarahkan kepada kebaikan, maka cinta dapat membawa keutuhan, perdamaian, kebaikan pada kehidupan bermasyarakat.
  5. Cinta yang ditumbuhkan oleh factor keimanan, maka akan menghasilkan berbagai hal yang mengagumkan. Dapat mengubah sejarah, menegakkan puncak kejayaan dan kemuliaan dunia. Sebagai contoh adalah kehidupan generasi muslim pada masa dahulu.

    Dan masih banyak lagi hikmah yg lain dari adanya rasa cinta pada diri manusia.

Fenomena yang timbul dari tingkatan-tingkatan cinta yang ada akan menimbulkan efek yang berbeda

Pada fenomena tingkatan cinta yang tertinggi, maka akan membuat seseorang dalam hidupnya untuk selalu mendahulukan cinta kepada Allah , Rasul-Nya dan jihad dijalan-Nya. Dalam kehidupannya sehari-hari tidak ada orientasi selain kepada Allah. Dia akan selalu merasa yakin bahwa segala sesuatu yang telah Allah tetapkan adalah yang terbaik bagi manusia Bahwa Allah lebih mengetahui daripada makhluk-Nya. Kemudian, bagi seseorg yang sudah merasakan nikmatnya iman, maka dia akan selalu meneladani kepribadian Rasulullahh, mencintai Rasululluh, kemudian dia juga akan mencintai jihad dijalan-Nya. Akan berjuang dengan segala apa yang dia miliki. Firman Allah pada Qs. 28:68.
“Rabbmu menciptakan apa yg Dia kehendaki dan memilih (seorg Rasul diantara hambaNYa). Sekali2 tidak ada pilihan bagi mereka. Maha suci Allah dan MahaTinggi dari apa yg mereka persekutukan (denganNya)"

Qs. 33: 36
“Tidaklah patut bagi seorg mukmin baik laki2 maupun perempuan jika Allah dan RasulNya telah menetapkan bagi mereka suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yg lain dalam urusan mereka…”
Qs.2:140
“Apakah kalian yang lebih mengetahui ataukah Allah?…”
Qs. 2 : 282
“…dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”

Adapun dampak yang disebabkan oleh cinta tingkat menengah dalam membentuk karakter individu, keluarga, dan masyarakat telah amat nyata. Jika tidak Allah ciptakan cinta pada suami –istri maka tidak akan tercipta keluarga, tidak akan lahir anak-cucu, tidak akan terjadi proses mengasuh, mendidik dan memelihara anak. Jika tidak Allah ciptakan cinta pada anak, niscaya dalam jiwanya tidak akan ada semnagat kekeluargaan, tidak akan kokoh iktakan kekeluragannnya, tidak akan mengasihi saudaranya. Jika tidak Allah tanamkan rasa cinta pada manusia maka, maka tidak akan tercipta hubungan social antar bangsa yang dibangun atas prinsip ta’aruf (saling mengenal)

Dengan demikian cinta tingkat menengah ini amat penting untuk menciptakan kemashalatan pribadi dan keluarga khususnya dan untuk merealisasikan kemaahalatan antar bangsa dan seluruh ummat manusia pada umumnya. Firman Allah tentang hal ini terdapat pada Qs. 49:10
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara…”
Qs. 49 : 13
“ Wahai manusia seseungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari jenis laki-laki dan perempuan dan Kami telah menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal…”
Hadits riwayat Bukhari-muslim
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya .., hendaklah dia menghormati tamunya”
Dan masih banyak lagi ayat dan hadist yg menceritakan tentang hubungan antar manusia.

Fenomena Cinta tingkat rendah. Cinta jenis ini ada beberapa macam:

1. Mencintai thougut dan sesembahan selain Allah, seperti menyembah manusai, batu dan sebagainya. Qs. 2: 165
“Diantara manusia ada orang2 yg menyembah tuhan2 selain Allah. Mereka mencintai tuhan itu sebagaimana mereka ( org2 mukmin yg mukhlis) mencintai Allah. Adapun org2 yg beriman jauh lebih besar cintanya kepada Allah (disbanding cinta org2 kafir terhadap tuhan2 mereka)…”
2. Menjalin tali kasih kepada musuh-musuh Allah. Qs. 60:1
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan musuh-KU dan musuh kalian sebagai teman-teman setia, yang kalian sampaikan kepada mereka (rahasia orang-orang mukmin) karena kasih sayang (kepada mereka), padahal sebenarnya mereka telah ingkar terhadap kebenaran (kitab dan Rasul) yang datang kepada kalian..”

3. Mengumbar syahwat dan berkubang dalam Lumpur kekejian dan kehinaan. Qs.3:14
“Dijadikanlah indah pada (hati) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita…”
4. Mencintai ayah,ibu,anak, istri, suami, keluarga, karir, tanah air melebihi cintanya kepada Allah, RasulNya dan Jihad dijalannya.  Qs.9:24.
Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, pasangan-pasangan, dan kaum keluarga kalian, harta kekayaan yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai, lebih kalian cintai daripada Allah, Rasul-Nya dan (daripada) jihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan siksa-Nya. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik
Nabi salallahu ‘alaihiwassalam bersabda:
“Tidak sempurna iman seseorg dari kalian hingga aku lebih dia cintai daripada bapak-ibunya, anaknyadan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Menuhankan hawa nafsunya,  Qs. 45:23
“ Bagaimanakah pendapatmu tentang org menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membirakannya sesat berdasarkan ilmuNya?…"
Dengan demikian bagi seorang mukmin yg telah diliputi oleh manisnya iman, maka ia tidak akan rela jika dirinya diliputi oleh cinta pada tingkatan yg rendah yg akan membunuh karakter manusia dan menghancurkan kemuliaannya. Bahkan ia akan menjaga kesetiaannya hanya kepada Allah saja. Dia akan menjaga cintanya untuk tidak akan memberikannya kepada mush2 Islam, Dia akan menjaga syahwatnya, dan tidak melakukannya dijalan yg bahtil.Dia tidak akan mencintai kekayaannya, pasangan, anak, orag tuanya, keluarganya, kedudukannya melebihi cintanya kepada Allah, RasulNya dan jihad dijalanNya.

Pada akhirnya hanya diri kita sendiri yg akan menentukan pada tingkatan cinta yg mana kita berada. Dan hal ini hanya Allah dan diri kita saja yg tahu. Semoga Allah senantiasa menjaga diri kita agar tidak terjebak pada cinta tingkat rendah.

Ini saja yg biasa saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekhilafan. Kebenaran hanyalah milik Allah SWT.



Sumber: http://kajianmuslimah.wordpress.com/2008/02/13/cinta-dalam-pandangan-islam/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar